Kebumen - BUDIDAYA JAMUR TIRAM DAN JAMUR KUPING

BUDIDAYA JAMUR TIRAM DAN JAMUR KUPING

    Ada banyak sekali jenis jamur tiram/kuping (Pleurotus ostreatus), mulai dari abu-abu, tiram putih, cokelat, dan juga emas. Masing-masing tentunya punya keunikan sendiri. Selain itu jamur tiram sekarang bukan lagi bisnis yang asing di telinga. Kebutuhan akan jamur Tiram/Kuping juga semakin tinggi karena disukai semua kalangan masyarakat. bahkan kreasi dari bahan jamur ini juga semakin banyak.

   Agar masyarakat dapat terbekali pengetahuan tentang budidaya jamur tiram dan kuping, Pemdes Kebumen mengadakan  Pelatihan  pada Sabtu 22/02/2020 di rumah Bapak Juwarmin yang beliau juga sudah berbudidaya jamur tiram dan kuping sehingga peserta dapat langsung melihat lokasi/ kumbung jamur. Pemdes Kebumen mendatangkan 2 orang Tutor yaitu Bapak Dadang dan Bapak Siril yang tentunya sudah ahli dalam bidangnya dan sudah lama berbudidaya jamur tiram dan kuping.

Tahap-tahap dalam berbudidaya jamur tiram dan kuping yaitu :

1) Pemilihan bibit jamur yang Baik

   Pilihlah bibit yang baik agar jamur yang dihasilkan pun nantinya akan baik. Ada banyak petani jamur yang tidak memperhatikan hal ini yang akhirnya menyebabkan miselium tidak tumbuh seperti yang seharusnya sehingga hasil panen jamur tidak sesuai yang diinginkan.

2) Tahap pembuatan media untuk pertumbuhan jamur

 

Cara membuat baglog sendiri harus memperhatikan perbandingan grajen dan bekatul. Perbandingan adalah 100 kg grajen dan 10-20 kg bekatul, serta 4 kg kapur. Kemudian ikuti petunjuk berikut:

    * Semua bahan ini diaduk rata. jangan lupa tambahkan air sekitar 60% dari berat bahan.

    * Tutup adukan. Bisa menggunakan terpal atau plastik.

    * Gunakan plastik ukuran 17x30/20x35/15x30, lalu isi dengan adonan tadi. Ingat, komposisinya juga harus padat.

3) Fermentasi media tumbuh budidaya jamur

   Langkah ini cukup penting dilakukan sebelum kita menanam jamur. Dengan membuat media tumbuh jamur dengan proses fermentasi, maka hasil jamur yang akan dipanen juga akan memuaskan. Selain itu, proses ini juga akan membunuh jamur liar lain yg berpotensi mengganggu pertumbuhan jamur. Cara cukup mudah, diamkan media tumbuh tersebut (liht point 2) selama kurang lebih 5-10 hari. Hal ini bertujuan agar proses pelapukan atau pengomposan pada material tanah sudah terjadi.

   Pada proses ini, suhu udara di sekitar media tumbuh akan meningkat hingga 70 derajat celcius. Dan kita perlu melakukan proses perataan material tanah dengan membolak-balikkan material tanah tersebut di semua isi. Jika baglog sudah berwarna coklat kehitaman, ini berarti media tumbuh jamur sudah siap.

4) Sterilisasi Baglog Jamur

   Selanjutnya adalah proses sterilisasi baglog jamur. Dengan menggunakan drum dipanaskan selama 8 jam.

Cara diatas dikenal dengan sistem sterilisasi chanel. Cara ini lebih hemat bahan bakar. Ketika suhu media sudah mencapai 100 derajat celcius. Diamkan selama 6 jam dan dingin secara natural. kalau suhu sudah menunjukkan 40-45 C, buka tutup yang terakhir dan bawa media ke rak.

5) Proses Inokulasi Baglog Jamur

Ini adalah tahap-tahap pengisian bibit ke dalam baglog:

      * Siapkan botol & bibit , lalu semprot dengan alkohol. Selanjutnya bakar mulut botol sebentar dengan api spiritus                     sampai sebagian kapas terbakar, lalu matikan api.

     * Buka kapas penyumbat botol, lalu aduk dengan benda yang sudah disterilkan di atas api

     * Pindahkan bibit dari botol ke dalam baglog hingga sebatas leher baglog tersebut sekitar 10 gr bibit kemudian tutup                kembali baglog tersebut dengan kapas.

6) Masa Inkubasi Jamur

  Pada tahap inkubasi, jamur harus diletakkan pada suhu ruang dengan rentan 22-28 derajat celsius. Kelembapan yang dibutuhkan yaitu 60-70%. Masa inkubasi ini berlangsung selama beberapa minggu sampai tumbuh miselium. kalau miselium ini sudah muncul, tutup pada jamur dibuang dan biarkan terbuka. Jangan lupa semprot jamurnya setiap hari untuk menjaga kelembapan. Dalam satu bulan jamur ini akan mulai tumbuh dan besar untuk bisa dipanen. 

7) Cara Panen Jamur

 Cara panen jamur potong bagian batang, setelah itu langsung dilatakkan ke dalam keranjang. Dalam hal ini anda juga tidak diperkenankan membersihkan jamur di dalam ruangan pengembangbiakan. Untuk pengemasan, masukkan jamur tiram ke dalam plastik transparan dengan gelembung cukup.

8) Proses Pemasaran Jamur

  Tahap terakhir adalah proses pemasaran. Pemasaran ini tidak harus menjualnya ke pasar saja, menjadi pemasok utama di bidang kuliner juga bagus. Atau kalau anda ingin membuat produk olahan dari usaha ini anda juga akan mendapat nilai lebih.

 

 

  

  

 

 


Dipost : 01 Maret 2020 | Dilihat : 3531

Share :